Jumat, 10 Mei 2013

Puisi-Puisi Muhammad Maqbul


Muhammad Maqbul biasa dipanggil Abung , Lahir di pulau yang dikenal dengan Garamnya, tepatnya di Desa Bandaran Tlanakan Kabupaten Pamekasan Madura, pada tanggal 01 Agustus 1988. Pria madura ini merupakan  anak bungsu dari empat bersaudara. Kegemarannya menulis  puisi berawal ketika terinspirasi setelah mendengar puisi dari salah satu karya Chairil Anwar yang berjudul AKU. Sejak itulah dia mulai menggoreskan penanya diatas kertas putih dengan imajinasi yang masih belum sempurna. Dari karya-karyanya tersebut, dia hanya mengirimkannya kemajalah-majalah sekolah dan sempat menjadi redaksi salah satu majalah kampus di IAIN Sunan Ampel Surabaya, ketika mulai terjun pada dunia perkuliahan. Kini penulis bisa disapa melalui Hp di no 0857 3020 5671 atau email abunglfrs7@gmail.com   


DULU KINI DAN NANTI

Dulu....
Ketika semuanya berpacu pada kesederhanaan
Melangkah tanpa alas kaki 
Melawan tanah gersang yang dipijaknya
Menghembus nafas sebagai bukti kerja kerasnya
Semuanya dilakukan dengan satu tujuan
Tujuan untuk meraih masa depan dengan Pendidikan
Tanpa mengeluh meraka lakukan
Tanpa menuntut mereka kerjakan
Dan yang pasti hasilnya memuaskan
Kini....
Disaat semuanya serba terpenuhi
Melangkah di atas roda
Menulis di atas Media
Semuanya membuat mereka malas
Malas untuk bekerja keras
Malas untuk meraih kehidupan dengan pendidikan
Hingga kobaran semangat pada mereka
Satu persatu mulai padam tanpa cahaya
Mereka hanya Ingin senang Tanpa melewati kesusahan
Kehidupannya hanya diisi permainan Hingga melupakan kewajiban
 Nanti...
Apakah di Masa kini akan kembali terulang ?
Ataukah kembali pada masa dulu yang gemilang?
Semuanya akan sempurna
Jika pandai ....
Memadukan semangat belajar dimasa lalu
Dengan terpenuhnya semua fasilitas dimasa kini
Itu pasti ....!!!


KACAMATA HITAM

Gelap terawang
Samar tanpa ada kejelasan
Namun...
Dibalik kegelapan tersimpan kecerahan
Dibalik kesamaran tersimpan secercah keindahan
Itulah potret pendidikan
Kelihatan keren 
Kelihatan wibawa
Kelihatan memiliki karisma yang tinggi
Namun ....
Yang merasakan itu hanyalah orang lain
Pemakai hanya merasakan terang menjadi gelap
Jelas menjadi samar
Putih menjadi hitam
Tak ada sebuah Kejelasan 
Tak ada sebuah Kepastian
Yang ada hanyalah
Kehidupan dibalik kacamata hitam


NYANYIAN SUNYI

Sayup-sayup terdegar sebuah nyanyian
Dikeheningan yang membuat hati merasa tenang
Sayup-sayup hembusan angin mengiringinya
Terasa lebih indah dan mesra

Nyanyian kudengar
Nyanyian dilantunkan
Nyanyian tanpa makna dan kata

Nyanyian Sunyi ???

Ya itu Nyanyian Sunyi ...
Yang Menimbulkan sebuah tanda tanya
Menimbulkan sebuah rasa penasaran
Menimbulkan sebuah rasa yang selalu merasakan kebingungan

Bingung tentang keadaan
Bingung tentang apa yang kita dapatkan
Bingung tentang Masa depan

Nyanyian sudah tidak lagi sunyi
Ketika semuanya dirombak
Dengan belajar dan evaluasi diri
Melalui kata-kata yang membuat pendengar merasakan keindahan
Cara pelantunan yang menyejukkan
Hingga semuanya menikmati
Bukan menyakiti 


LUKISAN ABU-ABU

Di sudut kamarku
Terpajang lukisan abu-abu
Lukisan itu
Mengingatkan diriku
Tentang masa laluku

Di sudut kamarku
Lukisan abu-abu menemaniku
dalam memory hidupku
bersama teman-teman di sekolahku

Di sudut kamarku
Kutatap Mesra lukisan abu-abu
Tersenyum, Bersedih melebur menjadi satu
Mengingat masa lalu
Kenangan indah dimasa SMU


HENTIKAN...!!!

Tangisan bangsa mulai terasa
Ketika melihat sejuta kecurangan
Dalam dunia pendidikan
Disaat putra-putri bangsa dihadapkan dengan ujian
Disaat itu pula terdapat kecurangan
Disemua lembaga baik negeri maupun swasta
Ujian untuk siswa
Namun guru yang berusaha
Dengan kerja keras sang guru mencari solusinya
Potensi belajar siswa sudah mulai turun
Tak ada beban buat mereka
Bahkan meraka menganggap laksana Permainan belaka
Tak ada yang perlu disembunyikan
Tak ada yang perlu dirahasiakan
Ini sudah menjadi kabar angin
Semua orang menyadarinya
Semua orang memakluminya
Semua orang bahkan alam sudah mengetahuinya
Hentikan ...............!!!
Jika bangsa ini ingin pintar
Jika bangsa ini ingin dianggap mandiri
Jika bangsa ini ingin dijuluki sebagai bangsa yang dihormati
Jangan gengsi dengan nilai
Jangan gengsi dengan jumlah kelulusan
Jika semua dilakukan dengan ketidak jujuran
Kembalilah seperti bangsa Indonesia yang dulu
Bangsa yang generasinya masih memiliki semangat
Semangat untuk belajar demi meraih kesuksesan
Bukan nilai atau kelulusan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar