SUATU SORE
Suatu sore menjelang petang
ketika ku pulang dari berlatih opera
seseorang mendatangiku, seksama mengamatiku
lalu tiba-tiba mulutnya menyemburkan sebuah tanya
“Mau jadi apa kau latihan opera kayak gitu? Opera bisa jadi apa? Opera bisa dapat apa?”
Kuladeni tanyanya dengan jawaban mantap
“Aku ingin jadi manusia dan memanusiakan manusia lain. Hidup sia-sia, harta tak berguna, jika kau selalu merana dalam marabahaya fatamorgana dunia.”
REHAT
Hitam putih, hitam putih, hitam putih
Hitam diatas putih, putih tertindih hitam
Sudah saatnya pelangi mewarnaimu
PERLUKAH SENI?
Jangan melihat seni
Mereka bisa buat dirimu menjadi aneh
Jangan mendekati seni
Mereka kumpulan eksentrik penuh intrik
Jangan mendengar seni
Setiap katanya menyiratkan jebakan
Jangan mencium seni
Nanti kau keracunan
Jangan menyentuh seni
Bisa iritasi
Jangan menikmati seni
Lenakanmu!
*Hahahaha…
Tanpa seni tak ada bandingan bagi normal
Tanpa seni semua hanya kebosanan intrinsik
Tanpa seni kau takkan mengerti arti kewaspadaan
Tanpa seni siapa tahu ada racun
Tanpa seni orang tidak mengerti hati-hati
Tanpa seni manusia merobot
Perlukah seni?
Berapologi?
Pada masyarakat yang sudah mengerti?
PAK GURU, AJARI KAMI
Pak Guru,
ajari kami menggambar hati
Agar kami bisa mengerti
perasaan orang lain juga diri kami sendiri
Pak Guru,
ajari kami menggambar persegi
Agar kami mampu memahami
bahwa hidup mengandung sudut persimpangan dan lurusnya garis tepi
Pak Guru,
ajari kami menggambar segitiga
Agar kami membuka mata
pada kewajiban yang harus kami laksanakan nyata
Pak Guru,
ajari kami menggambar balok
Agar kami mengetahui elok
indahnya kerapian obyek yang mencolok
Pak Guru,
ajari kami menggambar limas
Agar kami lepas terbebas
dari belenggu yang terus membekas
Pak Guru,
ajari kami menggambar semuanya
Agar kami menjadi manusia
seutuhnya dan mampu memanusiakan lainnya
KITA BUTUH DINDING
Kita butuh dinding
agar mural-mural liar menjinak
Kita butuh dinding
pembatas kebebasan seni dan belenggu politik
Kita butuh dinding
agar seni tidak terkontaminasi modernitas getas
Kita butuh dinding
pelindung didaktis tembang anak terempiris
Kita butuh dinding
agar seni kembali dari masa juling
Kita butuh dinding
pendorong pelupuk mata manusia
Kita butuh dinding
kita butuh dinding
Dinding tembok manusia seni kaya makna
Empiris tersirat penuh pengharapan lekat erat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar