Nama lengkap saya adalah Dediono, sapa saja Dedi. Saya anak sulung dari lima bersaudara. Ayah saya bernama Muslim dan ibu saya bernama Sriati. Saya lahir tiga puluh tahum silam tepatnya di Demak,16 Mei 1983. Riwayat pendidikan yang saya punya adalah sekolah dasar di SDN 4 Mranggen, sekolah lanjutan di SMPN 2 Mranggen dan SMAN 2 Mranggen, kuliah di IKIP PGRI Semarang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Jurusan Bahasa Inggris.
Sekarang saya tinggal di Jalan Karanggawang Barat RT 06 RW 14 Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah. Saya tinggal di sana dengan istri tercinta yang bernama Rini Susilowati. Saya bekerja sebagai seorang guru (bahasa inggris) di SMP Islam Al Azhar 23 Semarang. 02470301907 dan ono_dedi@yahoo.co.id adalah nomor telpon dan email saya.
MAHABBAH TERINDAH
Kumandang suara adzan menyeruak, memecah keheningan pagi yang gulita
Mengetuk hati insani tinggalkan mimpi fana
Menyeru semangat jiwa bangunkan raga perkasa
Mengantar langkah kaki meraih gelar taqwa
Allah,
Ku buka mata usir kantuk yang tersisa
Ku singkap selimut sudahi kehangatan semu yang menggelayut
Ku angkat badan tinggalkan buaian nikmat yang memanjakan
Ku jauhi rerebahan penghantar mimpi yang tak berkesudahan
Allah,
Ku tata sanubari demi meraih suci dengan air-Mu yang diberkahi
Ku kiblatkan hati pikiran dan lisan dengan penuh tunduk pandang
Ku ikrarkan janji suci dengan leleh air mata menyertai
Ku sungkurkan kerak kesombongan segenap jiwa dan raga dengan penuh ketaatan
Ku tengadahkan kedua belah telapak tangan dengan penuh pengharapan
Ku sisipkan harapan keasabaran, keberhasilan mendidik anak bangsa dalam lelafal kebajikan dengan penuh ketulusan
Ku kerahkan berjuta kepasrahan hingga tiada lagi yang tersisa
Karena Allah,
Gapai mahabbah suci-Mu adalah yang terindah
AKU GURU
Aku adalah seorang guru
Profesi yang aku cita-citakan semenjak kecil dulu
Profesi yang selalu menghiasi lelangkah harianku
Profesi yang akan menentukan masa depanku hingga akhir hayatku
Katanya,
Guru adalah pengajar ilmu hitung dan kata
Guru adalah pendidik ilmu bajik dan bijak
Guru adalah pekerja berterima gaji seadanya di tanggal muda
Guru adalah pahlawan walau tanpa tanda jasa
Nyatanya,
Guru adalah pengajar berumuskan ikhlas dan kemulyaan
Guru adalah pendidik bersuri tauladankan ilmu dan iman
Guru adalah pekerja bergajikan keridhoan di hari kemudian
Guru adalah pahlawan bertanda jasakan ampunan
Guru adalah ulama berkampung halamankan surga yang menawan
Makanya,
Aku tulus menjadi guru bagi semua anak bangsa
Aku ikhlas berjuang demi kemaju-jayaan negara
Aku rela berkorban hingga titik darah penghabisan
Karena, bagiku, cinta Allahlah akhir tujuan
INI SEKOLAHAN
Jika kau tanya aset apa yang paling berharga di kampungku
Sekolahan itulah jawabnya
Jika kau tanya alasan apa yang ada dibenakku
Ke sanalah kau kan temukan jawabnya
Bukan lewat aku
Tapi kau sendirilah yang akan menjawabnya
Kau kan bertanya ‘Inikah sekolahan?’
Reot bentuk bangunannya
Lapuk dinding kayunya
Berlubang-lubang atapnya
Hilang kokoh meja kursinya
Hilang identitas warna papan tulisnya
Kau kan menganalisa ‘Ini sekolahan.’
Ada papan nama yang terpancang walau telah usang
Ada guru yang siap menyeru ilmu walau berkesejahteraan semu
Ada murid yang siap berjibaku sulit walau sarana prasana terbatas, sedikit
Kau kan berseru menjawab ‘Inilah sekolahan!’
Cita-cita besar ada di almamaternya
Kemulya-bijaksanaan ada di setiap perangai gurunya
Masa depan gemilang ada di setiap suka duka muridnya
DERMAGA IMAN DAN ILMU
Di saat nafas kehidupan memenuhi sudut-sudut pagi yang merona
Hingar-bingar setiap insan yang berjibaku kesibukan
Hiruk-pikuk berkasta kendaraan yang berpacu waktu
Sabar Ibu pertiwi lama tersakiti, terhianati menanti masa depan gemilang bersemi
Di sinilah,
Di bawah gerbang akhlakul karimah
Atas nama cinta pada negeri sepenuh hati
Ku bingkai senyum, ku tata sapa, ku untai kata
Demi menyongsong semangat langkahmu
Wahai pemilik asa yang bergelora
Wahai pewaris negeri yang dinanti
Wahai pemimpin masa depan yang digadang
Selamat datang anakku,
Inilah megah dermaga iman dan ilmu yang berpadu
Di mana negeri ini berharap, menanti sang pembaharu
Temukan bahteramu yang bernahkodakan iman yang menawan
Karena iman adalah jalan kebijakan bagi bangsa meraih kemulyaan
Arungi luasnya samudra ilmu yang biru
Karena ilmu adalah kunci kebajikan bagi negara berperadaban
Jangan takut dasyat badai yang menerpa
Karena ia tercipta untuk menempa tegarnya jiwa
Dan tegarnya jiwa adalah ruh bagi negeri yang berketahanan
Jangan takut besar gelombang yang menerjang
Karena ia tercipta untuk menempa tangguh, teguhnya jiwa
Dan tangguh, teguhnya jiwa adalah ruh bagi negeri yang terselamatkan
Jangan takut seram karam yang mengancam
Karena ia adalah kemustahilan bagi insan yang berpunya berjuta asa
Dan asa adalah ruh bagi negeri bermasa depan gemilang
Dengar anakku,
Mendidikmu adalah jalanku mencitai negeri
Meraih cita-asamu adalah bukti baktimu pada negeri
Mari anakku,
Mari jadikan jiwa padamu negeri realisasi pelipur lara bagi ibu pertiwi yang lama tersakiti, terhianati
LELAP SANG GURU
Manja peraduan menyapa, menawarkan pelepas lelah yang menggairahkan
Kantuk menyergap, menyandra kesadaran, membius lumpuh urat saraf
Pasrah jiwa raga menanti keniscayaan
Hanya asa berikan cerecah harapan semangat mendidik anak bangsa lebih baik esok dan lusa
Melipurlah dzikir menjelang negeri awang-awang
Panitia, bolehkah saya meminta agar kalimat "Ku sisipkan harapan keasabaran, keberhasilan mendidik anak bangsa dalam lelafal kebajikan dengan penuh ketulusan" pada puisi saya yang berjudul MAHABBAH TERINDAH pada bait ketiga dihapuskan.
BalasHapusTerimakasi atas perhatiannya.