Novira Ainayah yang biasa dipanggil Novira, lahir di Pulau Jawa. Tepatnya di Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, pada tanggal 6 November 1998. Wanita Cirebon ini lahir dari empat bersaudara. Motto hidupnya adalah “Hidup berawal dari Mimpi, janganlah kita bosan bermimpi,tetapi kita berusaha mewujudkan mimpi”
Kegemarannya menulis puisi berawal dari bangku kelas 1 SMP. Ia ditunjuk langsung oleh gurunya untuk mewakilkan nama sekolahnya untuk mengiuti lomba Cipta puisi. Awalnya Ia menolak, karena ini merupakan awal pertama untuk mengikuti acara tersebut. Dengan bermodalkan rasa percaya diri akhirnya ia mengikutinya. Dan akhirnya ia mendapatkan Juara 2 CIpta Puisi Se-Kota Cirebon pada acara FLS2N. dan dari sinilah ia mulai memiliki hobi baru yaitu menulis puisi.
Kini ia kelas 3 SMP, dan bersekolah di SMPN 11 Cirebon. Kini penulis bisa disapa dengan nomor handphone 083824698376 atau email di noviraainayah06@gmail.com
GORESAN PENA
Tatkala fajar menyinari bumi
Mentari pagi menyejukkan hati
Mengajakku untuk bersuci
Hasrat pun tak terbendung
Melawan nafsu ingin sekolah
Tas pun ku angkat
Tak lupa pena ku bawa
Ku dengar kau berbicara
Menjelaskan seluk beluk pelajaran
Yang belum kami ketahui
Yang belum kami mengerti
Pena pun ku goreskan
Untuk mengisi kerumpangan soal
Demi mendapatkan sebuah nilai
Perjuanganku tak sia
Akhirnya mendapatkan nilai yang indah
Cirebon, 19 Mei 2013
KATA HATI
Denting jam mulai berbunyi
Goresan tinta menyayat hati
Tangisku tak membuatmu pilu
Hei .. Para manusia berdasi !
Lihatlah aku !
Tidur beralaskan aspal
Dan beratapkan awan
Bagaimana aku tak bodoh?!
Duduk di bangku sekolah pun aku tak mampu Tuan!
Tuan..
Aku ingin bisa membaca
Aku pusing tak bisa menulis
Andai..
Masih ada pemimpin yang bisa menangis
Aku tak akan seperti ini..
Cirebon,20 Mei 2013
GURUKU
Guruku..
Kau mengajari kami
Yang belum kami ketahui
Yang belum kami mengerti
Guruku
Kata nasehat dan petuahmu
Terngiang selalu di telinga
Bagaikan cahaya mutiara
Bersinar walau di gelap gulita
Guruku
Engkau bagaikan lilin
Yang mengorbankan diri
Menerangi sekitar walau tubuhmu
Luluh cair
Gerak demi gerak kau hafal
Garis demi garis kau lukis
Untuk memajukan Budaya Bangsa
Karena itu, aku berjanji
Akan belajar sepenuh hati
Menjadi Sarjana, menggapai mimpi
Menjadi insan berguna di kemudian hari
Cirebon, 21 Mei 2013
HELAIAN ANAK BANGSA
Ayam berkokok dengan nyaringnya
Menyambut pagi nan indah dan cerah
Membangunkanmu dalam mimpimu
Kau bergegas kerja
Untuk melestarikan budaya bangsa
Membatik,menari,menenun
Itulah pekerjaanmu
Garis demi garis kau lukis
Gerak demi gerak kau hafal
Benang demi benang kau untai
Untuk meraih sehelai rupiah
Lekas! Lekas!Lekas!
Suaramu saat berjalan
Untuk lekas sampai tujuan
Betapa hati senang memandang guruku
nan berdiri dengan tegaknya’
menanti muridnya datang ke sekolah
Rumus demi rumus kau hafal
Kata nan sulit kau tulis
Untuk kesuksesan dikemudian hari
15 tahun sudah kau belajar
Dengan hasil jerih payahmu bekerja
Meraih cita-citamu sebagai sarjana
BUTIRAN SEMANGAT
Gemercik hujan turun dengan lebatnya
Membangunkanmu dari mimpimu
Kau lihat daun, ranting, sungai
Nan terguyur air
Semangatmu untuk sekolah kian menggebu
Berangkat beralaskan sandal
Berlari menggunakan daun pisang
Tak membuat surut semangatmu
Perjuanganmu nan panjang
Menyebrangi sungai
Dan berlari kembali untuk lekas sampai surga
Saat kau langkahkan kakimu ke kelas
Dengan perasaan malu dan sedih
Kau terlambat masuk..
Bajumu basah bagaikan terkena air tanah
Semangatmu nan berkobar-kobar
Melawan perasaan itu..
Kata demi kata kau tulis
Rumus demi rumus kau hafal
Untuk bekal masa depanmu nanti
Cirebon,21 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar