Senin, 10 Juni 2013

Puisi-Puisi Misnama

MISNAMA.LahirdiSumenep, 06 Maret 1996.Santriwati PP. Al-Huda Gapura yang saat ini duduk di kelas XI MA. Al-Huda. Aktif mengikuti kajian dan penulisan sastra sejak dirinya bergabung dengan Sanggar 7 Kejora Al-Huda. Memenangkan beberapa ivent cipta puisi dan cerpen diantaranya: juara I Lomba Cipta Cerpen Class Meeting se-Timur Daya (2010), juara I Lomba Cipta Cerpen Tingkat SLTA se-Kab. Sumenep yag diadadakan sanggar Batton (2013). “Tanpangantanan” adalah judul puisinya yang dinobatkan sebagai puisi terbaik dalam antologi Siniopsis Pertemuan (Al-Huda Press, 2012). Puisi dan cerpennya masuk dalam bunga rampai Dua Arus (Kumcer, 2013), Sinopsis Pertemuan (Puisi, 2012). Berdomisili di PP. Al-Huda Gapura Timur Gapura Sumenep 69472. Phone : 081939488118. E-mail qfithr@yahoo.co.id.


LIMA TAHUN 

Yang tercipta lima tahun yang lalu 
aku mengenalmu
dengan kamboja ungu
pada suatu waktu ketika kita 
bertukar sapa di sepetak sawah itu
kutemui jasad senja
kaku dalam gerimis yang jatuh
di mataku
menanggalkan basah hatimu
pada pertemuan terakhir dulu.

Fie, pada kemarau panjang
yang merah
tak ada gerimis 
yang lagi mecipta waktu
dan tahun-tahun yang gugur
begitu saja
di dadaku mengering 
dalam rindu
sampai musim semi datang
desau angin berbisik pelan
melarungi akar hujan
ke dasar musim yang silam
tentang dirimu yang kutemui 
menjelang petang.

Dan rindu itu, Fie
rindu yang sempat 
menggugurkan tahun-tahun lalu
bersama waktu 
yang selalu gagal 
kumenangkapnya
kembali menjadi akar-akar 
yang terus berserabut 
ke dasar hati
bahkan di hulu jantungku
ada beribu bunga seperti
bungamu yang ungu
di hatimu.

Pangabasen, 09 Februari 2013


GU-TOGU 

Pagi, ketika kabut masih
mencipta kata
dalam gelembung embun di bibir
daun pagi yang hijau
aku menjaga detak ranumnya 
yang dipatuk sebagain pipit merah
sebagaian masih menggeliat
di antara kembang kelapa
sebagain masih bernyanyi mengikuti 
siul angin
dan teriakan daun siwalan.

Sampai cahaya
yang digenggam matahari
menumbuk mataku di sini
dan aku menemui lincak kecil
tempat ibu melakukan
gu-togu sambil menggetarkan
detak jantungnya pada 
wayang yang sengaja 
ibu tempatkan
di antara ranum padiku
sebagai ritual bisu seperti sangkaku
sesekali melempar kalimat
yang selalu kubulatkan
sehabis subuh menyeusup 
ke dalam hatiku
serupa gempelan tanah liat
di perut ketapel ibu
yang digenggamnya
dengan erat untuk berjaga-jaga.

Setelah itu aku mengelilingi sawahku
barangkali burung-burung
dalam kekhawatiranku
masih mengintai di situ
dan diam-diam 
mematuki kata demi kata
yang tercipta tadi pagi

Bila demikian
segera kupunguti
di paruh angan
agar bila orang-orang
di sekelilingku riuh 
dengan bunyi bambu
maka di sawahku riuh 
dengan puisiku.

Tamidung, 18 April 2013


LELAKI PENARI

Lelaki penari malam
bila hatimu nanar
di mata malam
dan mataku teramat perlu
untuk kau rayu agar terang
pahat itu bintang
agar tubuhku tak lagi kekal 
mengukir kegelapan.

Lelaki penari malam
sambil kubakar kemenyan
di raut rembulan
aku menemuimu dalam malam
yang panjang
membawa mata terang.

Sampai litu tubuhmu yang legang
dan hentakan kaki telanjang
mengikuti asap kemenyan
larut dalam nyanyian malam
di puncak kesunyian.


Pangabasen, 07 Maret 2013

SEUSAI HUJAN

Aroma tanah dan dingin hujan masih berkeliaran memasuki tubuhku. Mengetuk bulu kuduk dengan suara dan sentuhan paling lirih malam itu, malam yang terus menghitung detak daun-daun di dadaku. Serupa meniran di matamu yang mengetuk jantungku.

Pangabasen, 28 April 2013


SIMPANG TIGA DOA

1.
Mari anakku,
mari ibu tuntun menuju tepi
yang tak pernah sepi 
dari labuh perahu
sebab di situ, sebelum engkau
bangun dari riuh mimpi pilu
ibu menyediakan dzikir baru
untuk bekalmu
berupa gelembung rindu di mata ibu

2.
Bila tubuhmu lelah 
melarungi samudera
segera rangkul gulungannya
dengan dada terbuka
biar ombak melantakkan serapuh nyawa
dan tubuh ibu memar luka
ileh lokan petapa
itu tak apa
sebab buih yang tumpah
itu bocah tasbih penutur
mantra kata

3.
Atas nama doa yang tak pernah tua
ibu rampungkan di sini
agar sebelum matahari menua
engkau telah tiba dan mendapati
detak kelahitan 
dan kematian
yang tak pernah tiada


Pangabasen, 30 April 2013




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar