Selasa, 29 Oktober 2013

Puisi-Puisi Fatmawaty

Nama lengkap: FATMAWATY. Sering juga disapa Fate. Tempat dan tanggal lahir: Kalompie, 13 September  1993. Jenis kelamim: perempuan. Nama ibu kandung: Muna. K. Nama ayah kandung: Beddu Hajar. Anak ke-5 dari 5 bersaudara.  Alamat: Awerange, Desa Batupute, Jl. Poros Makassar-Parepare, Kecamatan Soppeng Riaja, Kab. Barru Sulawesi Selatan, Kode Pos 90752. No. HP: 085399400581. Email: fatma_nakvirgo@yahoo.com


IBUKU, PAHLAWAN HIDUPKU

Ibu . . .
Dua peran kau jalani, Ibu sekaligus Bapak bagiku.
Tetes demi tetes  keringatmu, Kau peras tanpa lelah.
Membanting tulang kesana kemari,
Demi untuk aku bersekolah . . .
Hidup lebih mengenal arti.

Ibu, Dua peran kau jalani,
Segala usaha kau lakukan untukku,
Demi anakmu meraih pendidikan  . . .
Meski segala harta ikut terkuraas.

Ibu, terima kasih kuhaturkan.
Kau adalah lentera disepanjang hidupku.

Ibu, Dua peran kau jalani,
Kau bagaikan intan permata disanubariku.
Bila hari itu tiba , kan kubuat hidupmu tersenyum bahagia



PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Ketika mentari tertutupi oleh awan  yang sedang mendung,
Tak ada lagi yang menyinari, kecuali kau Guruku.

Betapa mulianya hatimu yang memberiku pelita hidup.
Engkau adalah penggalang cita – citaku
Yang akan menjadi pelanjut hidupku.

Duhai guruku …..
Kususun tata rapi ucapan terima kasihku.
Engkau bagaikan cahaya rembulan
Akan tanda kesabaranmu.

Oh, Guruku ...
Besar jasamu yang telah memberiku sebuah pengetahuan

Akan kutafsirkan kembali bila kemarau datang.
Dan kukembalikan bila cita menanti

Duhai guruku ….
Kaulah pahlawanku,
Pahlawan  Tanpa Tanda Jasa


PEDULIKAN GENERASI PENERUS BANGSA

Mengarungi jurang yang curam,
Mengharap setitik cahaya lentera terang.
Mengorek segala harta benda,
Sanak saudara menggali dan menggali.

Generasi muda inginkan pengetahuan,
Namun tak punya rupiah.

Generasi muda inginkan pengetahuan,
Namun buku, seragam pun bersenandung rupiah

Wahai sang pejabat negara . . . !
Pedulikan generasi penerus bangsa yang terluntah-luntah.
Segala perhatian dan usahamu akan dimanfaatkan dengan baik.

Wahai sang pejabat negara . . .!
Pedulikan generasi penerus bangsa,
Agar dapat berguna bagi bangsa dan negara.

Dan meraih impian, hidup layak dan sejahtera.


PERJUANGAN ANAK BANGSA

Selembar kampas putih, dulunya tak bercorak.
Kini penuh dengan hiasan warna.

Langakah demi langkah,
Jarak demi jarak pun diarungi,
Senyum bahtera pun kian terpancar.

Kami Anak Bangsa . . .
Berjuang dalam memahami ilmu
Dengan kesungguhan mengasah kepribadian.

Meski seragam bernada kusam . . .
Meski jarak nun jauh . . .
Meski usia terkalahkan oleh waktu . . .
Namun semangat tetap bergejolak.

Demi meraih cita . . .
Demi merangkul kesejahteraan . . .
Demi bangsa dan negara, Berselimutkan debu pun kami rela !
Kami Anak Bangsa . . .
Berjuang menyongsong masa depan.
Bagai malam kegelapan dimusnahkan sinar rembulan.


SATU KATA PENUH  MAKNA

Pendidikan…!
Memberikan corak kehidupan, gelap jadi terang.
Secercah harapan meraih angan.

Pendidikan…!
Satu kata penuh makna, segalanya menjadi indah.
Bak kilau permata.

Pendidikan…!
Menumpas kebodohan, menarik kecerdasan.
Dengan hati yang ria.

Pendidikan…!
Hidup damai dengan ilmu penuh guna

06 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar