Selasa, 29 Oktober 2013

Puisi-Puisi Rusydi Nuruddin

Rusydi Nuruddin, biasa dipanggil Rusdi.nama pena saya Akhsanul Mukmini. Saya berasal dari Sidoarjo,lahir 5 Juli 1992. Saya adalah Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura prodi Psikologi. Alamat email saya : Shbt.rusdi@gmail.com , fb : Rusydi N dan twitter : @akh5an-rusdi, dan blog :Rusydinuruddin.blogspot.com,ini No hp saya : 089679013214. Mungkin Cuma ini sekian dulu ya...


NYANYIAN SANG PERI

Bagai nyanyian lagu
Begitu syahdu dan menderu
Tak terasa sudah satu jam berlalu
Dan air mataku
Keluar satu – persatu
Mendenger suara ibu itu
Hatiku gemetar Menusuk kalbu
Sudah bertahun – tahun berlalu
Dan aku baru tau
Betapa hebatnya temanku itu
Dia begitu tegar bagaikan batu
Tak gemeter sedikit pun menghadapi ujian itu
Dia hidup hanya dengan seorang ibu
Dan aku pun tak tau
Dalam gelapnya sang rembulan
Ia datang memelukku
Dan berkata
Ibu..

 aku akan selalu ada disampingmu
Aku akan selalu menjagamu
Walau mata terpejam
Tapi hati selalu tertanam
Begitu lemah ibu ini
Hingga tak bisa melindungi anak ini
Titipan sang ilahi
Dia bagai peri yang datang ke dunia ini
Yang bertugas melindungi ibu yang tua rentah ini
Jika tak karena laki – laki yang membohongi hati ini
Pasti dia tak kan menderita sampai saat ini
Waktu itu peri – peri kecil datang ke rumah ini
Mereka datang dengan boneka yang mereka gemari
Tapi hanya peri kecil ibu ini yang tak memiliki
Ia hanya terdiam dan mengamati
Tak terasa air mata ibu ini tlah membasahi pipi
Tapi sang peri malah tersenyum
Senyumannya bagai matahari yang menyinari
Tuhan mengapa ini terjadi pada peri kicilku ini
Aku Selalu berdoa dalam hati
hingga saat ini


PELAJARAN DALAM HIDUPKU

Tak terasa waktu demi waktu tlah berlalu
Dalam hidupku aku selalu mengeluh
Tapi temanku
Ia bekerja untuk saling menghidupi sang ibu
Aku salut pada mu kawan ku...
Aku belajar banyak tentang mu
Yang tak ku tahu
Selama ini kau selalu tersenyum kepadaku, dikala aku menangis padamu
Selama ini kau selalu ada disampingku, disaat aku membutuhkanmu
Selama ini aku dan aku, yang sering meminta pertolonganmu
Hanya doa yang bisa ku berikan padamu
Hanya semangat yang bisa kuberikan padamu
Dan hanya ucapan syukur yang selalu senantiasa ku ucapkan
Karena mempunyai sahabat yang luar biasa sepertimu


AKU DAN NEGERI INI

Pagi ini sang mentari
Tak kunjung menampakkan diri
Tapi waktu tak pernah berhenti
Ia berputar seperti rotasi bumi
Pendidikan adalah kunci kesuksesan negeri ini
Pemuda adalah pemain masa kini
Yang akan membawa negeri ini
Tetap berjalan atau berhenti
Dimakan korupsi
Aku adalah salah satu pemuda negeri ini
Negeri dengan sejuta mimpi
Yang hidup sejak mulai dini
Banyak orang berkata langkah ku tak berarti
Tulisanku tak dimengerti
Dan apa yang kuperbuat tak merubah seujung jari di negeri ini
Tapi
Aku tak kan letih
Aku akan selalu berusaha sebaik yang ku bisa
Untuk negeriku yang tercinta ini...
Puisi 4
Kenangan Masa Lalu
Sang rembulan telah datang
Ditemani para bintang
Dan gelapnya malam
semakin mencekam
Dalam kegelapan malam
Aku selalu menyanyikan lagu kenangan
Yang menandakan fajar akan datang
Tapi malam itu
Aku tak mengerti dengan isi hatiku
Apa yang terjadi dengan diriku
Ini bukanlah diriku yang dulu
Yang bersemangat menghadapi hari baru
Malam itu air mataku turun bak bola salju
Hatiku dingin membeku
Sikap ku keras bagai batu
Dunia ini tak adil bagiku
Kenapa hanya aku yang dituju
Kenapa hanya aku yang kau mau
Dan kenapa hanya aku yang mengalami peristiwa itu
Kenapa dan kenapa
Ini bukan cerita sandiwara
Yang ada di media masa
Ini real kejadian nyata
Bukan rekayasa
Mungkin Tuhan mulai bosan padaku
Hingga memberi cobaan itu
Tapi tak mengapa
Ini adalah kisahku di dunia nyata
Hingga sampai aku mengakhirinya



NYANYIAN – NYANYIAN PERJALANAN

Setiap kaki melangkah
Selalu ada yang bicara
Setiap mata tertuju padanya
Selalu ada yang menyikapinya
Saya hanyalah manusia biasa
Yang tak sempurna
Yang memiliki banyak salah
Tapi mengapa kalian menganggapku sebagai dewa
Yang sempurna dan tak punya salah
Yang bisa kalian hina kapan saja
Saya juga punya hati
Yang akan merasakan sakit bila kau sakiti
Saya juga punya air mata
Yang keluar begitu saja
Mengiringi ungkapan isi hati
Memang saya bukanlah anak orang kaya
Memang saya tidak punya harta
Memang saya dan memang saya
Yang berasal dari kalangan bawah
Tapi
Apakah saya tidak boleh memiliki mimpi
Mimpi yang membuat saya terus hidup dalam dunia ini
Dunia yang penuh misteri
Dan selalu ada pertolongan Ilahi
Hingga mimipi – mimpi ini
Terwujud suatu saat nanti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar