Hastira Soekardi lahir di kota Bandung, 21-21963. Sekarang tinggal di kota Cirebon di jalan perjuangan Blok C-3 Kompleks PDK.Sehari-hari berkutat sebagai pengajar . Menulis adalah kegiatan yang memberikan kesenangan pribadi yang tercurah dalam blog pribadi yaitu di www.mamahtira.blogspot.com dan www.puisitira.blogspot.com Anak-anak yang selalu menjadi penyemangat dalam menulis. Penulis juga peduli dengan lingkungan hidup , sering mengadakan penyuluhan lingkungan hidup, suka membuat kerajinan tangan daur ulang dan menulis dengan tema lingkungan hidup untuk mengajak masarakat untuk peduli dengan lingkungan. Email:Hastira@gmail.com dan nomer telepon 085864519503
JUJUR ITU INDAH KOK
Kumasih ingat ketika aku harus tetap duduk di tempatku
ada orang lain yang berdiri di podium
dengan piala tanda nilai UAN tertinggi
kau tahu
dia curang dengan segala cara agar bisa lulus
tapi mengapa harus dia ...dia tak pantas untuk itu...
masih banyak pertanyaan dalam hati ini, terus menggugat relung hati
susah payah aku ...tapi mengapa harus dia?????
Tapi untuk apa keluh kesahku, tak akan ada jawaban
yang bisa menghibur hatiku ..lara terus mengoyak keadilan
langkahku tak kan terhenti, ku tetap akan berjalan di jalan kejujuran
walau.....sudah usang bagi sebagian orang
Ku pergi ke dunia sekolah yang tahu bahwa kejujuran masih ada
Tapi...
Aku dihina, dicaci, hanya karena aku sekolah bukan di negri
Tapi aku tak mau dengar itu....
Tahun demi tahun ....
Kulalui dengan kejujuran yang ada di hati ini
Kususuri dunia ilmu yang selalu penuh dengan jawaban ....
Tanpa ada sesal....
Kuacuhkan sindiran dan cercaan bahkan dari guruku dulu
Kupegang teguh nurani....
Susah payah kuayuh asa ini dengan semangat belajar yang tiada henti
Kudapatkan nilai yang menakjubkan dunia
Tanpa ku harus ternodai dengan contekan ...
yang bisa hilangkan sportivitas dalam ilmu
ilmu itu suci untuk digapai dengan mulia
bukan dengan kecurangan
kutergagap ketika kulihat hasil yang kucapai
sungguh indah jadinya
Saat kupegang piala ini, bukan kemenangan karena kupintar
tapi...kemenangan kejujuran ...
Kuraih kebanggaan dengan yang terbaik sekota
Coba lihatlah.....
Kusanggup buktikan pada semua orang
jujur itu indah.....
akan kuingat dalam sanubari ini, tak akan kulupakan , indahnya hari ini
menyapaku sampai...nanti terbukti bahwa jujur itu indah....
AKU INGIN PUNYA SEKOLAH
Saat ku langkahkan kaki menembus kabut pagi
berjalan menuruni bukit.....tak kuhiraukan dingin yang menyentuh kulitku
kaki-kaki menapak pada batuan yang keras ,
membuat sepatuku mulai usang dan bolong...
tak patah semangatku untuk belajar
walau harus kuturuni bukit ini
Saat harus kusebrangi sungai yang kadang mengerikan
ketika hujan mulai tiba
hanya kupandang saja sekolah di seberang sana
kutatap kesukaanku tuk dapatkan ilmu di sana
kuayunkan kakiku dengan banyak harapan
suatu saat ku bisa gapai asaku...entah kapan..
Kulihat bangunan itu redup tanpa sinar lampu...
dengan dinding bambu yang bolong di sana-sini
hanya ada bangku reot yang kududuki setiap hari
kuhanya bisa belajar seadanya dengan satu guru
yang harus bergantian....
Kuingin punya sekolah
agar aku bisa mengarungi lautan ilmu di dalamnya
agar aku bisa membuka misteri dari alam ini
akan kucari sisi-sisi ilmu dari sudut pandang alam
kubayangkan sekolahku dengan gedung yang bagus
laboratorium komputer yang memadai
dengan perpustakaan dengan aneka buku yang akan membuka jendela dunia
agar bisa kupelajari....
Kuingin punya sekolah...bapak mentri...
AKU GURU YANG TIDAK BIASA
Kalau kutengok kebelakang....
tak pernah kusangka aku bisa berdiri di depan kelas untuk mengajar
dengan bermain dengan unsur, senyawa, atom dan molekul
atau dengan reaksi-reaksi kimia
dan harus berkutat di laboratorium dengan segala percobaan
Kuajarkan dengan hati yang tulus
mendampingi sobat-sobatku dengan semangat karakter yang mumpuni
kuajarkan kejujuran , disiplin....dengan keikhlasan ....
Kuajarkan kimia dengan cara yang berbeda...
nyanyi, permainan selalu dilalui sobatku setiap hari
sambil menghafal, sambil membuat soal, sambil menelusuri ilmu kimia
Tapi. Ternyata hasilnya sangat luar biasa
Kenyataan yang menmbungkahkan kegembiraan hati ini
walau ada kasak –kusuk yang menusuk hati yang terdalam....
Kimia menjadi hal yang ditunggu...
menjadikan trend di kalangan sobatku...
Apa dayaku yang hanya minoritas di sini
Dengan segala kelebihan sehingga dapat membanggakan sobatku...
tapi ...ketidaksukaan merasuk dalam jiwa yang kerdil
tak mau ada saingan yang membuat mereka kelihatan tolol
tapi tak mengapa kalau mereka ingin kuberhenti
akan kuberhenti pada titik ini ....
Titik henti ini tak membuatku menjadi terpuruk
cuma kusedih melihat kekerdilan jiwa yang hanya mementingkan ego ...
tapi apalah arti pengabdianku yang tulus
tak ada apa-apa di mata mereka
hanya karena kita berbeda....
Tak akan pernah aku untuk meminta tuk terus mengajar
bila semua tak ada yang mau
ku akan berhenti di sini
Tapi ......
Kutahu seberapa piciknya pikiran dengan pola kuno yang menjiwa di pikirannya
Tapi tak mengapa...
kumengalah bukan berarti aku kalah
Kudatangi rumah yatim, penuh dengan anak kurang beruntung
kuajari mereka dengan kecintaanku pada dunia pendidikan...
kurangkul dan kupeluk jiwa yang butuh , haus akan ilmuku
kukan buktikan aku bukan guru biasa...
guru dengan hati tulus....
AKU INI ANAK MISKIN
Andai saja aku bukan anak msikin , hari ini aku pasti datang kesekolah
Andai saja aku bukan anak miskin , hari ini kugapai citaku....
Tapi, hari-hariku gantungkan pada keluh di dada ini
Sampah-sampah itu harus kubawa demi makan mamak di rumah
Bolehkah aku iri dengan anak-anak itu
yang bisa bermain dan belajar, saat aku bekerja dengan peluhku ini
Senja itu ketika aku duduk membersihkan botol-botol plastik itu
kubasuh peluhku yang mengalir....
dan kujual botol-botol itu dan kudapatkan sedikit uang untuk mamak
kulihat lagi anak-anak itu masih bermain bola di lapangan
andai aku bisa seperti mereka
Apa aku boleh iri, apakah aku boleh meminta....
Kapan aku bisa sekolah, ada yang mendengarkan suaraku....
Suaraku tertelan angin sore itu...
Apa bisa memberi kabar pada orang di sana
Ada bocah cilik yang ingin sekolah di kota ini......
Asa ini selalu mengikuti kemana langkahku
tak pernah padam sedetikpun
Ingin ku sampaikan asaku
Tapi pada siapa...
Apa ada yang mau mendengarkan
Suara bocah miskin di kota ini....
DUNIAKU
Duniaku penuh dengan badut-badut koruptor,
menghabisi pundi-pundi uang rakyat
Adakah yang salah dari nurani bangsa ini...
Ketika sudah tidak ada lagi kejujuran
lihatlah mulai dari sekolah sebagai dunia yang menghantarkan
manusia untuk menjadi insan yang berbudi luhur
yang ada keculasan dan kebengisan hati
yang terbelenggu dengan ikatan duniawi
Saat kuasa menekan yang dibawah tuk melakukan hal yang tidak jujur
hanya untuk prestise keberhasilan pejabat
agar dikatakan berhasil dan punya kebanggaan
tapi semua semu saja...
seperti gunung es yang mau meletup kapan saja
saat semua sudah penuh dengan kebobrokan nurani pejabat
sampai rakyat tekecilpun tak punya nurani
Kemanakah pendidikan ini haruis diarahkan
kalau hanya menghasilkan badut-badut yang tolol
hanya perlu satu ....
pendidikan yang mengandalkan karakter yang penuh dengan keimanan
yang akan selalu menaungi tuk capai ilmu yang tinggi
dengan segala kerendahan hati
sehingga menghasilkan anak bangsa yang sejati....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar